Puasa enam hari pada bulan Syawal merupakan ibadah yang disunnahkan. Terdapat manfaat yang bisa kita peroleh ketika menjalankan puasa pada bulan Syawal. "Secara matematika bisa kita terangkan bahwa, puasa satu hari di bulan Ramadhan dan puasa dalam bulan Syawal itu diibaratkan seperti berpuasa 10 hari," terang Ustaz Ferry.
Jadi, hitungannya apabila melakukan puasa Ramadhan ada 30 hari kemudian dikali 10, maka jumlahnya adalah 300 hari. Kemudian, ditambah dengan 6 hari puasa dikali 10, maka 300 ditambah dengan 60, totalnya adalah 360 hari. Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:
Artinya: “Barangsiapa telah berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian ia mengikuti puasanya selama enam hari lagi di bulan Syawal, maka sesungguhnya ia seperti telah berpuasa selama satu tahun penuh” (HR. Muslim). Lantas, apakah pelaksanaan puasa Syawal harus enam hari berturut turut?
Ustaz Ferry mengatakan bahwa sebagian ulama menganjurkan untuk mengerjakan mulai tanggal 2 Syawal. "Sebagian ulama menyatakan adalah lebih baik misalnya mulai berpuasanya di tanggal 2 Syawal bila memungkinkan, tapi kalau tidak memungkinkan boleh juga di tanggal tanggal yang lain selama itu masih di bulan Syawal," jelas Ustaz Ferry. Sebagian ulama juga menjelaskan pelaksanaan puasa Syawal untuk dilakukan secara enam hari berturut turut.
Namun, tidak ada larangan apabila ingin berpuasa di bulan Syawal secara selang seling. Ustaz Ferry juga menuturkan bahwa diperbolehkan untuk mengerjakan puasa Syawal pada hari Senin dan Kamis. Berikut ini niat untuk puasa sunnah di bulan Syawal :
"Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ. Artinya: “Aku berniat puasa sunah Syawwal esok hari karena Allah SWT.”
Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.